Thursday, May 26, 2016

Ibu kandung biar anak perempuan 'DIRATAH' suami depan mata selepas enggan setuju bermadu



Sepasang suami isteri menjadi pusat perhatian di balai polis tambang setelah di tangkapan karena di duga mencabuli anak mereka yang masih berumur 9 tahun.

Suami yang berusian 25 mengaku baru berumahtangga sejak setahun lalu dengan isterinya 39 janda beranak satu.

Pelaku mengakui perbuatannya itu kepada penyiasat bahwa dia melakukan perkara itu setelah dia kantoi selingkuh dengan kekasihnya dimana kemudiannya ia mahu menceraikan isterinya jika tidak setuju untuk bermadu.


Isteri pelaku yang takut di ceraikan,kemudian menawarkan tubuh anak kandungnya itu sebagai satu imbalan agar suaminya tidak menceraikannya.

“Tak usah kahwin lagi,kita besarkan saja anak ini sama sama,saya tak kisah anak ini mau di pelakukan seperti apa,kalau mahu tidur dengan diapun boleh”kata suspek meniru perkataan isterinya ketika itu yang di duga punca pecabulan tersebut di hadapan penyiasat.

Dalam pada masa yang sama isteri pelaku yang turut di tahan membantah dengan apa yang di katakan suaminya.

“Saya sudah melarang suami saya untuk melakukannya ,tapi saya tak kuasa karena takut mendapat kekerasan fisik dari suami”katanya.

Pelaku juga mengaku bahwa dia sudah tiga kali melakukan pencabulan kepada anak tirinya itu,pertama kali di lakukan enam buan lau,kedua lima bulan lau dan yang terakhir beberapa hari sebelum di tangkap dilakukan di depan isterinya sendiri.

Sebelumnya perbuatan tidak bermoral yang diakukan pasangan itu diketahui selepas mangsa mengadu sakit dibagian kemaluan kepada ayah kandungnya sendiri yang berkebetulan datang bertandang menjenguknya.

Setelah itu bapa kandung korban terus membuat visum dan setelah mendapat pengesahan Doktor bahwa kemaluan korban mengalami luka seperti di rogol bapa mangsa terus membuat laporan polis.

Ketua polis tambang bangkinang mengatakan kedua pelaku akan di jerat dengan undang undang no 35 atas perlindungan kanak kanak dan keduanya di ancam hukum penjara selama 15 tahun.
Load disqus comments

0 comments